BATAM,Detik Global News.com – Masyarakat Bengkong sangat gerah jika nantinya benar-benar pihak panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) menampung siswa yang tidak lulus dalam seleksi online.Warga mengendus adanya kecurangan pendaftaran ulang dengan melakukan pungutan liar bagi orang tua calon anak didik yang nilainya rendah dan tidak lulus seleksi diterima dengan bayaran uang sebagai dalil pembelian kursi dan meja.
Nita nama panggilannya warga Bengkong Polisi saptu (25/06/2016) mengatakan pada awak media ini ,saya sangat kecewa dengan sikap pihak panitia seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang terkesan tidak jujur dan transparan kepada masyarakat jika nantinya menerima murid yang tidak lulus seleksi online dengan jumlah bayaran begitu besar khususnya bagi orang-orang kaya.
Sama halnya seperti anak tetangga saya,nilainya lebih rendah dari nilai anak saya,katanya anaknya masuk di SMP Negeri 4,dengan bantuan salah seorang oknum DPRD kota Batam.Pada hal saya mendaftarkan anak menggunakan kartu keluarga sejahtera (kartu miskin) pada kenyataannya ditolak juga.
Jika dilihat dari perbandingan nilai anak dia dengan anak saya sangat jauh berbeda 6,2 berbanding 6,9 kok anak dia bisa lolos,apakah karena orang tuanya seorang pengusaha maupun konglomerat,tanya dianya pada awak media ini.
Kami berharap kepada walikota Batam Bapak Rudi agar jangan membiarkan kecurangan dilakukan oleh pihak-pihak sekolah untuk meraib untung memperkaya diri sendiri.
“Kami sebagai masyarakat miskin telah berbuat pada walikota Batam,harapan kami jangan secepat itu di lupakan begitu saja.Kami butuh keadilan dan berharap agar dunia pendidikan jangan di nodai dan dimanfaatkan menjadi ajang kepentingan oleh oknum-oknum tertentu.Sehingga kami sebagai masyarakat miskin (tidak mampu) tentu anak anak kami juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak bukan malah dikesampingkan akibat kami tidak memiliki uang untuk membayar kepihak sekolah ” cetusnya.
Hingga berita ini dimuat pihak panitia seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) online SMP Negeri 4 Bengkong belum berhasil ditemui awak media ini untuk memastikan kebenaran adanya informasi yang diperoleh dari masyarakat Bengkong.(rs)