RATUSAN UNIT PERUM PERUMNAS TANJUNG PIAYU 8 TAHUN TERANCAM TIDAK DAPAT SERTIFIKAT

156

BATAM,DETIK GLOBAL NEWS.com — Harapan masyarakat kota Batam ingin memiliki rumah impian yang di subsidi oleh pemerintah di daerah Tanjung Piayu ratusan unit Perum Perumnas terancam tidak akan memiliki sertifikat.

Tentu hal ini menjadi persoalan yang patut di pertanyakan dan harus di selesaikan, lalu apa sebenarnya yang terjadi hingga kurang lebih 8 tahun lamanya sertifikat belum di lakukan serah terima oleh pihak pengelola Perum Perumnas maupum PT.Bank Tabungan Negara kepada para konsumennya.

Perum Perumnas (National Urban Development Corporantion) berdasarkan dokumen maupun data dari masyarakat bahwa perumahan bersubsi tersebut penyedia pembiayaan KPR adalah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).Dimana rencana jadwal akad KPR-BRI akan di mulai minggu ke IV November 2008 s/d Desember 2008, setelah para konsumen menyerahkan berkas KPR dan melunasi kewajiban pembayaran uang cicilan kredit, ratusan sertifikat rumah belum di ketahui dimana keberadaannya.

Napitu warga perumnas Tanjung Piayu (25/10/2016) bertanya “ Apakah yang menjadi alasan PT.Bank Tabungan Negera (Persero) tidak menyerahkan sertifikat rumah warga, pada hal kurang lebih 8 Tahun semua kewajiban sudah kami lunasi.

“ kami warga Tanjung Piayu meminta kepada PT.Bank Tabungan Negara (persero) yang berkantor di Jakarta pusat agar segera memproses persoalan ini, kami adalah masyarakat miskin, rumah yang kami tempati perumahan bersubsi dari pemerintah ,dan jangan permainkan kami ibarat seperti boneka mainan .Kami sudah capek ,lelah dan bosan menunggu tanpa ada kepastian,pemerintah meskinya tegas untuk melindungi rakyatnya demi mendapatkan hak-hak nya, bukan malah melakukan pembiaran tanpa ada batasan waktu tertentu” ucapnya.

Sampai berita ini di terbitkan untuk mencari tahu titik persoalannya pihak Bank BTN belum berhasil di temui oleh awak media ini.Tidak luput juga pegawai Badan Pertanahan Nasional kota Batam (BPN) untuk memastikan kebenarannya apakah benar sertifikat rumah bersubsi di daerah Tanjung Piayu sudah di terbitkan, lagi-lagi belum berhasil untuk dimintai keterangannya.(ss)