PT.RIS Gunakan Jasa Pereman Dan Oknum Aparat Menggusur Rumah Warga, Hingga Ibu Hamil Terjatuh di Biarkan
Detik Global News.com-Batam-Penggusuran ruli pasir putih RW 016 kel Kibing Kec Batu Aji oleh PT Raja Indonesia Simandolak dengan dua alat berat beko dan di bekinggi oknum aparat baju hijau dan oknum pereman
Para warga panik dimana rombongan PT Raja Indonesia Simandolak (RIS) terlihat membawa dua alat berat ( BEKO SK 07 ) yang di bekingi pereman dan oknum aparat. Warga khususnya ibu-ibu dan anak-anak rame-rame dengan kompak menghadang alat berat tersebut, dengan berharap tempat tinggal mereka tidak dirusak oleh beko atas perintah PT.RIS.
Bahkan ibu yang lagi hamil ikut berjuang untuk mempertahankan tempat kediaman mereka agar tidak dirusak,hingga ibu hamil terjatuh akibat kena beko. Operator beko terlihat ketakutan dan melarikan diri, tetapi pengusaha tetap melanjutkan aksinya untuk meratakan bangunan rumah warga di mana operator beko digantikan oleh preman dan oknum aparat yang di duga bayaran oleh PT.RIS.
“ Saya ikut berjuang dan berharap rumah kami tidak akan dirusak oleh beko, tiba- tiba saya terjatuh akibat bekonya memutar.Jadi saya kena belakang beko tersebut, operator bekonya langsung kabur, tetapi mereka tetap melanjutkan kegiatan di lokasi operatornya digantikan pihak pereman dan oknum aparat tanpa memperdulikan saya. Dan saya sudah ke klinik untuk memeriksa kandungan saya, sampai saat ini terkait kejadian ini belum saya laporkan kepada pihak kepolisian , saya ragu nantinya tidak di tanggapi, karena PT RIS sepertinya ada hubungan kedekatan dengan pihak polsek Batu Aji,Ujar ibu hamil dan meminta pada media ini namanya dirahasiakan.
“Pereman dan oknum aparat terus menakut nakuti warga, apabila warga tidak mau pindah dan meninggalkan rumahnya, maka warga akan dijemput, tanpa melanjutkan perkataan siapa warga yang akan dijemput dan tujuannya dibawa kemana”
Dengan ancaman pereman dan oknum aparat tersebut, warga, Jana Hutabarat dengan seketika itu langsung pinsan Karena shok dan warga menggotong Jana Huta barat kerumah sakit terdekat untuk mencari pertolongan,ujar warga
Salah seorang tokoh masyarakat berinisial CN yang mengaku pada tim media ini mengatakan,kami sudah lama tinggal didaerah Pasir Putih,kehidupan kami selalu diancam oleh oknum aparat berbaju hijau dengan nama berinisial YSP dan tiga oknum pereman.Kami dipaksa untuk meninggalkan rumah kami, akan tetapi kami tetap bertahan karena sampai saat ini PT.RIS tidak pernah menunjukkan legalitas kepemilikan lahan tersebut.Kok begitu gampangnya tim dari penggusuran lahan ini atas nama PT.RIS tanpa memperlihatkan legalitas dokumennya pada warga.
Masih CN, akibat adanya dari ancaman oknum aparat tersebut, saya langsung melaporkan kejadian itu kekantor Polisi Milter (PM), akan tetapi sampai sekarang laporan saya belum di tindak lanjuti.Kami warga sangat curiga, kalau memang PT.RIS memiliki lahan ini, mengapa PT.RIS tidak menunjukkan dokumen yang sah, dan mengapa PT.RIS menggunakan jasa pereman dan oknum aparat. Menurut yang kami ketahui, bagian penggusuran itu urusan satpol PP, bukan pereman dan oknum aparat baju hijau, itulah sebabnya masalah ini saya laporkan kekantor Polisi Militer yang berkantor di Baloi.Pada saat saya membuat laporan ke kantor PM, disitulah satu orang oknum aparat dan tiga pereman kembali menyerang warga, dan perbuatannya tidak manusiawi ,warga di perlakukan dengan seenaknya tanpa melihat adanya pelanggaran-pelanggaran terkait hak azasi manusia (HAM) Jelas tokoh warga CN dengan geram`
Peristiwa penggusuran kembali terjadi pada warga dengan mengalami intimidasi maupun penganiayaan dari oknum aparat dan pereman berinisial HM menjelaskan kepada awak tim media ini.Saat warga turun kelokasi dan kami bertemu korlap beko marga sihite, lalu saya katakan pada korlap beko, lae saya minta tolong jangan ganggu tempat pemukiman kami, disini anak kecil banyak, apabila sampai ada terjadi masalah terhadap anak kecil disini akibat keberadaan beko ini, saya tidak tinggal diam.
Lalu saya duduk diteras rumah sambil merokok, dan saya lihat empat orang datang berjalan kearah saya yang tak lain satu orang oknum aparat berinisial YSP dan tiga pereman berinisial SB, SG, STLG. Pertama tama datang dua orang SG dan SB menemui saya dan SG duduk disamping saya sambil memukul bahu saya dan berkata ” kamu ya…yang mau membunuh kami sekali dua, dan SB langsung menendang kaki saya, dan oknum aparat YSP langsung menghadang saya dan langsung mereka berempat menyeret saya mulai dari bawah sampai ke atas,dan saya dimasukkan ke dalam mobil.Saya meronta dan berhasil keluar dari mobil atas bantuan ibu-ibu menghadang mereka berempat dan saya katakan sekali lagi : kalau mau kekantor polisi saya mau dan kita kepolsek bersama warga yang lain, tetapi kalian memasukkan saya kemobil mau menculik saya dan kalian mau membawa saya kemana? Jelas HM dengan rasa geram akibat ulah oknum aparat YSP dan 3 pereman.
Sumarjo ketua RT 001 RW 06 saat dikomfirmasi tim media ini pada hari Jumat tanggal 08/04, kenapa sampai terjadi sengketa lahan seperti sekarang ini, pihak perusahaan PT.RIS tidak pernah datang menemui warga maupun RT, tiba tiba tim PT.RIS datang membawa beko lengkap dibekingi oknum aparat dan pereman. Mungkin pihak PT.RIS menemui warga satu persatu/dor kedor memberikan ganti rugi Rp 5 juta/rumah.Bagi warga yang menerima itu lah yang sudah dirobohkan pihak PT.RIS bagi warga yang tidak menerima tawaran itu, inilah warga yang tetap bertahan. Tetapi warga yang sudah menerima tawaran PT.RIS itu diluar pengetahuan RT, dan pihak PT.RIS mengancam apabila warga tidak mengosongkan tempat pemukiman ini, maka PT.RIS akan mengangkat warga dan tidak memberitahukan mau diangkat kemana. Itu menjadi pertanyaan dan mengarah pengancaman. Jelas Sumarjo ketua RT 01 RW 016.
Kapolsek Batu Aji Kompol Andy Rahman saat dikomfirmasi Tim media ini dilokasi pemukiman, ” kita pihak kepolisian hanya pengamanan supaya pihak PT.RIS dan warga tidak terjadi komflik, masalah tanah itu bukan urusan polisi, itu urusan pemko Batam dan BP Kawasan. Warga dan pihak PT.RIS belum terjadi komflik atau penganiayaan, buktinya sampai sekarang pihak Polisi belum ada menerima laporan dari warga kekantor polsek Batu Aji,tutur Kapolsek berdalih.Saat tim media ini meminta nomor ponsel Kapolsek yang dapat dihubungin untuk di komfirmasi ulang, ternyata beliau memberikan nomor ponsel seluler orang lain,di duga adanya hubungan pribadi dengan PT.RIS. (NGL/TIM)