PT.RIS Gunakan Jasa Pereman Dan Oknum Aparat Menggusur Rumah Warga, Hingga Ibu Hamil Terjatuh di Biarkan

125

Detik Global News.com-Batam-Penggusuran   ruli  pasir  putih  RW 016  kel  Kibing  Kec  Batu  Aji   oleh  PT  Raja  Indonesia  Simandolak  dengan  dua  alat  berat  beko  dan  di  bekinggi  oknum  aparat  baju  hijau  dan  oknum   pereman

Para   warga  panik  dimana  rombongan   PT  Raja  Indonesia  Simandolak  (RIS)  terlihat membawa  dua  alat  berat  ( BEKO SK 07 )  yang   di  bekingi  pereman  dan  oknum  aparat.   Warga  khususnya   ibu-ibu   dan   anak-anak   rame-rame  dengan  kompak  menghadang  alat  berat  tersebut, dengan berharap  tempat  tinggal  mereka   tidak   dirusak  oleh  beko  atas  perintah  PT.RIS.

Bahkan   ibu   yang  lagi   hamil  ikut  berjuang   untuk  mempertahankan   tempat  kediaman  mereka  agar tidak dirusak,hingga ibu  hamil  terjatuh  akibat  kena  beko.  Operator beko  terlihat ketakutan  dan  melarikan  diri, tetapi  pengusaha  tetap  melanjutkan aksinya  untuk  meratakan  bangunan rumah  warga  di mana operator beko  digantikan  oleh  preman  dan  oknum  aparat  yang di duga bayaran  oleh   PT.RIS.

“ Saya  ikut  berjuang   dan berharap  rumah   kami  tidak  akan dirusak  oleh  beko,  tiba- tiba  saya  terjatuh  akibat  bekonya  memutar.Jadi  saya  kena  belakang  beko  tersebut,  operator   bekonya  langsung  kabur,  tetapi  mereka  tetap  melanjutkan  kegiatan  di lokasi  operatornya digantikan pihak  pereman  dan  oknum  aparat  tanpa  memperdulikan  saya.  Dan saya  sudah  ke  klinik untuk memeriksa  kandungan  saya,  sampai saat ini terkait kejadian ini belum saya laporkan kepada pihak kepolisian  , saya ragu nantinya tidak di tanggapi,  karena  PT RIS sepertinya ada hubungan kedekatan dengan pihak polsek Batu Aji,Ujar  ibu  hamil  dan  meminta  pada media ini namanya  dirahasiakan.

 “Pereman  dan  oknum  aparat  terus  menakut  nakuti  warga, apabila  warga  tidak  mau  pindah  dan  meninggalkan  rumahnya,  maka  warga  akan  dijemput, tanpa  melanjutkan  perkataan siapa warga yang akan dijemput dan  tujuannya dibawa  kemana”

Dengan  ancaman  pereman  dan  oknum  aparat  tersebut,  warga,  Jana  Hutabarat dengan   seketika  itu  langsung  pinsan  Karena  shok  dan  warga  menggotong   Jana Huta  barat  kerumah  sakit  terdekat  untuk  mencari   pertolongan,ujar warga

Salah seorang tokoh  masyarakat berinisial CN yang mengaku pada tim media ini mengatakan,kami sudah   lama  tinggal  didaerah Pasir Putih,kehidupan kami  selalu  diancam oleh oknum  aparat  berbaju  hijau  dengan nama berinisial  YSP  dan tiga oknum  pereman.Kami  dipaksa  untuk  meninggalkan  rumah   kami, akan tetapi   kami   tetap bertahan karena sampai  saat ini PT.RIS tidak pernah menunjukkan legalitas kepemilikan lahan tersebut.Kok begitu gampangnya tim dari penggusuran lahan ini atas nama PT.RIS tanpa memperlihatkan legalitas dokumennya pada warga.

Masih   CN,  akibat adanya dari ancaman  oknum  aparat  tersebut, saya  langsung  melaporkan  kejadian itu kekantor Polisi Milter (PM), akan tetapi  sampai  sekarang  laporan  saya belum  di tindak lanjuti.Kami  warga sangat curiga,  kalau  memang  PT.RIS   memiliki  lahan  ini, mengapa  PT.RIS   tidak  menunjukkan  dokumen   yang   sah,  dan  mengapa   PT.RIS menggunakan jasa  pereman  dan  oknum  aparat.  Menurut  yang   kami   ketahui,   bagian  penggusuran  itu  urusan  satpol   PP,   bukan  pereman  dan  oknum  aparat  baju  hijau,  itulah  sebabnya  masalah  ini  saya  laporkan  kekantor Polisi Militer yang berkantor di Baloi.Pada  saat  saya  membuat  laporan  ke  kantor   PM,  disitulah  satu   orang   oknum  aparat  dan  tiga  pereman  kembali  menyerang  warga,  dan  perbuatannya tidak manusiawi ,warga di perlakukan dengan seenaknya tanpa melihat adanya pelanggaran-pelanggaran terkait hak azasi manusia (HAM) Jelas  tokoh  warga  CN  dengan  geram`

Peristiwa penggusuran kembali terjadi pada warga dengan mengalami intimidasi maupun penganiayaan dari oknum  aparat  dan  pereman  berinisial   HM menjelaskan  kepada  awak   tim media   ini.Saat warga turun kelokasi  dan kami bertemu korlap  beko  marga  sihite,   lalu  saya  katakan    pada  korlap  beko,   lae  saya  minta  tolong  jangan  ganggu  tempat  pemukiman  kami, disini  anak  kecil  banyak,  apabila  sampai  ada  terjadi  masalah  terhadap  anak  kecil  disini  akibat  keberadaan  beko  ini,  saya  tidak  tinggal  diam.

Lalu  saya  duduk  diteras  rumah  sambil  merokok,  dan  saya  lihat  empat  orang  datang  berjalan  kearah  saya   yang   tak  lain  satu   orang   oknum  aparat  berinisial   YSP  dan  tiga  pereman  berinisial   SB,  SG,  STLG.  Pertama  tama  datang  dua  orang   SG  dan  SB  menemui  saya  dan  SG  duduk  disamping  saya  sambil  memukul  bahu  saya  dan  berkata ”  kamu  ya…yang  mau  membunuh   kami  sekali  dua, dan SB  langsung  menendang   kaki  saya,  dan  oknum  aparat  YSP  langsung  menghadang  saya  dan  langsung  mereka  berempat  menyeret  saya  mulai  dari  bawah  sampai  ke  atas,dan  saya  dimasukkan  ke  dalam   mobil.Saya  meronta  dan berhasil  keluar  dari  mobil  atas  bantuan  ibu-ibu  menghadang  mereka  berempat  dan  saya   katakan sekali lagi :  kalau  mau  kekantor  polisi  saya  mau  dan  kita  kepolsek  bersama  warga  yang   lain,  tetapi   kalian  memasukkan  saya  kemobil  mau  menculik  saya  dan   kalian   mau  membawa  saya  kemana?   Jelas   HM  dengan   rasa  geram  akibat  ulah  oknum  aparat   YSP  dan 3 pereman.

Sumarjo  ketua  RT  001 RW  06 saat  dikomfirmasi  tim media ini  pada  hari  Jumat  tanggal   08/04,  kenapa sampai  terjadi  sengketa lahan  seperti  sekarang  ini,   pihak  perusahaan   PT.RIS   tidak  pernah  datang   menemui  warga  maupun   RT,  tiba  tiba  tim PT.RIS  datang  membawa  beko  lengkap  dibekingi   oknum  aparat  dan  pereman. Mungkin  pihak   PT.RIS  menemui  warga  satu persatu/dor  kedor  memberikan  ganti  rugi  Rp 5 juta/rumah.Bagi  warga   yang   menerima  itu  lah  yang   sudah  dirobohkan  pihak  PT.RIS  bagi  warga  yang  tidak  menerima  tawaran  itu,   inilah  warga   yang   tetap  bertahan.  Tetapi  warga   yang  sudah  menerima  tawaran  PT.RIS  itu  diluar  pengetahuan   RT,  dan  pihak   PT.RIS  mengancam  apabila  warga  tidak  mengosongkan  tempat  pemukiman  ini,  maka  PT.RIS akan  mengangkat  warga dan  tidak memberitahukan   mau  diangkat  kemana. Itu  menjadi  pertanyaan  dan  mengarah  pengancaman.   Jelas  Sumarjo  ketua  RT 01 RW 016.

Kapolsek  Batu  Aji  Kompol   Andy  Rahman saat  dikomfirmasi  Tim  media   ini  dilokasi  pemukiman, ” kita  pihak  kepolisian  hanya  pengamanan  supaya  pihak  PT.RIS   dan  warga  tidak  terjadi  komflik,  masalah  tanah  itu  bukan  urusan  polisi,  itu  urusan  pemko  Batam  dan  BP  Kawasan. Warga  dan  pihak  PT.RIS  belum  terjadi  komflik  atau  penganiayaan,  buktinya  sampai  sekarang  pihak  Polisi  belum ada  menerima  laporan  dari  warga  kekantor polsek Batu Aji,tutur  Kapolsek  berdalih.Saat tim  media ini  meminta  nomor  ponsel  Kapolsek  yang dapat dihubungin  untuk  di komfirmasi  ulang, ternyata beliau  memberikan nomor  ponsel seluler orang lain,di duga adanya hubungan  pribadi  dengan  PT.RIS.  (NGL/TIM)