KORBAN MENINGGAL DUNIA DI LAPANGAN GOLF SUKAJADI MENUAI PENUH TANYA BANYAK ORANG
BATAM,Detik Global News.com — Kisah sedih meninggalnya KIKI HARDIANTI pada hari Minggu 19 bulan Juni 2016 ,tutup usia 23 Tahun sebagai pekerja di lapangan Golf Sukajadi menuai pertanyaan keluarga maupun para kerabat-kerabatnya.Berdasarkan kronologis kejadian yang digali oleh awak media ini dari sumber yang tidak mau dipublikasikan namanya mengatakan
” Pada hari Minggu (19/06/2016) sekitar pukul 07.30 WIB suaminya mengantarkan istrinya ( korban) bekerja ke lapangan Golf Sukajadi masih dalam keadaan sehat dan tidak terlihat sedikit-pun paras maupun wajah pada Kiki Hardianti (almarhum) mengidap sesuatu penyakit bahkan dianya masih terlihat semangat bekerja ,ucapnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB pihak keluarga tiba-tiba mendapat telepon dari rekan kerja korban yang mengatakan bahwa KIKI HARDIANTI (almarhum) pingsan saat bekerja,kejadian ini berlangsung di Hole 2 (dua) dekat Green ,karena belum sadarkan diri lalu korban dibawa kekantin guna untuk mendapatkan pertolongan.
Ketika pihak keluarga sudah sampai di lokasi lapangan Golf Sukajadi tempat kerjanya korban masih menemukan KIKI HARDIANTI (almarhum) keadaan pingsan di tempat sebuah kantin yang diletakkan di kursi panjang yang terlihat dibaringkan dengan mengoleskan minyak kayu putih.Saat kondisinya kejang-kejang,pihak pengelola Golf membawa korban kerumah sakit CAMATHA SAHDYA untuk mendapatkan pertolongan dari sang dokter.
Tiba-tiba sang dokter bertanya pada kami, apakah korban puasa atau belum makan ? lalu pihak keluarga dan rekan kerja korban menjawab , dia tidak puasa dan sudah makan,lalu korban diberikan lagi minyak angin dan belum juga sadarkan diri masih dalam kondisi awal ,korban masih terlihat pingsan.Karena belum ada juga tanda-tanda reaksi perubahan sadar dari pingsannya ,pihak dokter mengatakan, kondisi korban mulai melemah dan dokter menyarankan agar segera dibawa kerumah sakit AWAL BROSS ,tetapi atasan dari korban meminta pada dokter tersebut untuk berusaha membantu disini saja ,lalu dokter menyuruh kami agar keluar dari ruangan perawatan.
Dengan berjalannya waktu tidak begitu lama seorang perawat di rumah sakit tersebut memanggil kami dan berkata bahwa korban sudah meninggal dunia,terangnya.
Dalam keterangan keluarga korban pada tim media ini ,mengatakan, kami keluarga besar sangat kesal dan kecewa sikap dan prilaku pihak manajemen Golf Sukajadi,kurang sigap dan tanggap membiarkan anak kami terlalu lama pingsan di tempat kerjaannya.Sampai saat pihak dari pengelola perusahaan Golf belum pernah datang menemui kami untuk menerangkan kronologis kejadiannya kenapa anak kami bisa pingsan dan mengakibatkan meninggal dunia,keluh kesahnya pada tim media ini.
Untuk mencaritahu kebenarannya media ini mencoba mendatangi manajemen perusahaan Golf yang belamat di Sukajadi,Ketika bertemu pihak Maneger HRD langsung menemui dan bertanya mana kartu pers dan surat tugasnya,dan Wahyu mengaku pernah bekerja disalahsatu media besar dikota Batam dan berkata
“ maaf pak kalau menanyakan tentang kronologi kejadian kematian salahseorang karyawan Golf ,saya tidak tahu pak karena masih satu bulan kerja disini.Jadi kalau saya mau harus jawab saya minta surat konfirmasi tertulis kalaulah hal itu penting untuk kami jawab,karena saya harus tanya manajemen dulu,ucapnya.
Saya juga ngak bisa jawab apa-apa karena itu hak manajemen bagaimana kejadiannya. Wartawan tidak diperbolehkan wawancara langsung siapapun itu dan tanpa terkecuali dari media mana aja itu,untuk konfirmasi harus melalui mekanisme dengan memberikan surat tertulis terlebih dahulu.Wahyu juga bertanya pada tim media ini dapat informasi dari mana,apakah dari pihak keluarganya yang memberitahu atau siapa,cetusnya lagi. (ss)