TERINDIKASI KORUPSI KANTOR PU PENGAIRAN TOLAK AWAK MEDIA ” SILAHKAN BUAT SURAT KONFIRMASI TERTULIS “

159

BATAM,Detik Global News.com – Pemerintah pusat melalui kementerian pekerjaan umum setiap tahunnya selalu mengkuncurkan anggaran di setiap propinsi  untuk upaya percepatan dan pemerataan pembangunan.Hanya saja penggunaan anggaran tersebut  sering disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu yang menyebabkan pengerjaan menjadi terbengkalai.

Salah satunya proyek paket pekerjaan perbaikan sungai sagulung tahap V di kota Batam pihak kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat Dirjen sumber daya air SNVT pelaksanaan jaringan sumber air sumatra IV provinsi kepri Proyek yang mengelontorkan dana APBN hampir 8 miliar atau dengan hitungan real Rp:7.762.526.769.00,akan diragukan selesai hingga pada waktu yang telah ditentukan.

Pasalnya terlihat masih amburadul-nya pekerjaan proyek tersebut, mengingat tanggal proyek dimulai 11 januari 2016 dengan durasi 240 hari kalender yang artinya hitungan kasar hampir 8 (delapan) bulan atau paling lambat bulan 9 (sembilan) pekerjaan harus sudah selesai.

Sementara sesuai informasi yang dihimpun awak media ini dilokasi proyek,warga mengatakan ” anggaran pembangunan perbaikan sungai Sagulung setiap tahunnya mendapat anggaran dari APBN mencapai Milliaran rupiah/Tahun.Tentu penyerapan anggaran perlu adanya pengawasan pemerintah pusat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran terindikasi upaya melakukan korupsi oleh oknum-oknum pejabat maupun pihak kontraktor.,ungkapnya.

Ketika awak media ini mendatangi kantor kementerian pekerjaan umum yang beralamat di Sekupang ,seorang stafnya berinisial A,mengatakan ” Maaf…pak dikantor ini kami tidak melayani konfirmasi dari wartawan,karena ini intruksi dari pimpinan kami.Kalau mau konfirmasi silahkan buatkan surat tertulis ,mudah-mudahan apa yang akan hendak dipertanyakan para awak media kami bisa jawab secara tertulis.Semua media kita berlakukan sistem seperti itu ,tanpa ada pengecualian memang itulah aturannya yang selama ini diberlakukan,ungkapnya.

Selama pantauan dan investigasi awak media ini dilokasi tidak terlihat lagi papan nama proyek,bukan hanya itu saja penimbunan tanah bauksit di tepi pantai terkesan dilakukan akal-akalan saja ,bahkan  volume pekerjaan disinyalir tidak sesuai dengan Bestek kerja.(ss)