JALAN LINTAS CENTERAL PRODUKSI PENENTU NASIB WARGA GONTING

157

MADINA, DETIK GLOBALNEWS.com – Sungguh malang nya nasib warga Gonting,saat di ucap kan bagi masyarakat desa Gonting ini, yaitu salah satu desa yang ada di 23 kecamatan Kabupaten Mandailing Natal.

Dimana sudah hampir 17 tahun Kabupaten Madina telah mekar dari Tapsel namun masyarakat desa Gonting sampai saat ini belum pernah merasakan nikmat nya kemerdekan mengenai jalan.

Hal ini di sampai kan Miswar Nasution Kepala desa Gonting kepada Detik GlobalNews.Com pada minggu (29/01) di rumah nya, beliau juga mengatakan sangat merasa di anak tiri kan oleh pihak pemerintah yang ada di kabupaten Mandailing Natal terutamanya mengenai pembangunan jalan ke desa Gonting kecamatan Ranto Baek yang terletak diwilayah pantai barat kabupaten Mandailing Natal dan kebetulan menjadi wilayah tugas nya saat ini.

Dimana saya bilang merasa dianak tiri kan Kan kami juga masih warga Madina kok tetapi mengapa pihak pemerintah tidak pernah memperhati kan kondisi jalan kami ini, padahal jalan ini kan termasuk salah satu kebutuhan sarana dan prasarana pendukung infrasturuktur dan meningkat kan inflasi tingkat perekonomian masyarakat, keluh Miswar.

Sementara itu Pahmi nasution (sekdes) dan Lisman salah seorang (BPD) yang di jumpai membenar kan hal tersebut, kami sangat berharap kepada Bupati Madina Drs. H.Dahlan Hasan Nasution agar melihat dan mendengar keluhan kami sebagai masyarakat mengenai jalan lintas Centaral kami yang menghubung kan antara desa Ranto Panjang dengan desa kami ini yang jarak tempuh nya kurang lebih 5 km, pungkas Pahmi nasution.

Lisman juga mengatakan hal senada seingat saya mengenai pembangunan jalan ini sudah berulang kali kami usul kan dan malah pernah usulan nya di antar langsung oleh kepala desa, dan mengenai bangunan jalan ini yang pernah disentuh bangunan pihak pemda itu sepanjang lebih kurang 3 km sekedar perkerasan pada tahun 2000.

Dengan kondisi jalan seperti saat sekarang kami pihak masyarakat sangat merasa kesulitan karena segala kebutuhan serba mahal dan ada pun hasil tani kami baik sawit begitu juga karet sudah barang tentu kami tak pernah mendapat harga yang maksimal karena kondisi jalan tersebut.

Sementara hasil karet keluar dari sini berkisar 3-4 ton perminggu dengan harga kisaran Rp 8-9/ kg, sedang kan sawit keluar lebih kurang 9 ton persatu putaran atau 18 ton / bulan dengan harga cuma 1400/ km nya, pada hal saat ini harga sawit dan karet lagi naek kok ucap nya.(Msn)