ISMAIL FAUZI KEPALA BPMPD PEKAN BARU JABATANNYA PATUT DI PERTIMBANGKAN

140

PEKAN BARU,Detik Global News.com-Ismail Fauzi Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi daerah Propinsi Riau (BPMPD) patut dipertimbangkan kembali.Sejak beliau menjabat banyak sekali masyarakat menabur kekecewaan dan terindikasi melakukan pungutan yang tidak seharusnya.

Bapak Ismail Fauzi telah menjabat sebagai kepala Badan penanaman Modal dan Promosi Daerah di propinsi Riau,sejak April 2015 tidak menunjukkan kinerjanya.Hal ini terbukti dengan adanya surat mosi tidak percaya,yang dibuat secara tertulis oleh karyawan dilingkungan BPMPD,ditujukan kepada PLT.Gubernur Riau,tertanggal 11 April 2016.

Salah seorang sumber media ini mengatakan,ketidakpercayaan berlatar belakang bahwa pak Ismail Fauzi sebagai pimpinan sering mengucapkan kalimat kepada karyawannya yang sangat tidak sopan dan manusiawi serta sering menjelek-jelekkan instansi sendiri kepada orang luar(pengusaha dan Kadin) dan tidak komitmen dengan apa yang diucapkannya.

Dengan adanya mosi tidak percaya tersebut,mulai terbongkarlah satu persatu perbuatan yang selama ini.Para karyawan pun melaporkan kasus ini ke LSM GARUDA-RI yang berkedudukan di Pekan Baru.Dari hasil investigasi tim terdapat banyak dugaan pelanggaran yang dilakukan pak Ismail,seperti pengadaan baju dinas PDH dan batik tahun anggaran 2015 yang tidak sesuai dengan prosedur,diduga menyelewengkan dana dari rekanan pada waktu kegiatan Riau Expo 2105 yang diselenggarakan dihotel Co-ex komplekMall SKA Pekan Baru.

Laporan pertanggungjawaban dana pelatihan FGD(Focus Group Discusion) dihotel Garand Elite,yang seharusnya dilaksanakan 2 hari,tapi hanya sehari.Padahal acara ini dihadiri hanya 2 orang peserta disetiap kabupaten dan kotamadya sepropinsi Riau.

Setiap perjalan dinas keluar kota terindikasi melakukan SPD palsu,dengan menggunakan nama Kabid tertentu,dan diduga memark up biaya tiket pesawat,serta mengajukan anggaran 1 unit mobil dinas pada tahun 2015 dengan harga Rp.301.000.000,-.Padahal kendaraan dinas sebanyak 4 unit yang ada tidak dipakai secara maksimal.ujar sumber media ini.

Dari hasil investigasi,LSM GARUDA telah mengkonfirmasi bapak Ismail.bapak Ismail membenarkan ada pemotongan uang perjalanan dinas bagi setiap staf yang melakukan SPPD.Uang pemotongan tersebut digunakan untuk biaya konsumsi tamu,biaya papan bunga ucapan selamat.

Alasan yang disampaikan kepala BPMPD ini sangatlah tidak wajar,dan disayangkan tingkah laku ini,mengingat beliau pejabat eselon dua,namun tidak profesional dalam mengambil kebijakan.Hal ini perlu adanya sikap tegas dari Gubernur Riau untuk menindak lanjutinya,bila perlu diproses secara hukum,pungkasnya.(nht)