JAKARTA,DETIK GLOBAL NEWS.com – Aksi demonstrasi besar-besaran hari ini (4/11/2016) kepada Ahok tentu akan mengingatkan kita kembali betapa besarnya masalah yang di timbul, hingga membuat kota Jakarta siaga satu,bahkan menjadi issu nasional.
Tentu menyikapi peristiwa ini berapa besar negara kita yang di rugikan, hanya dengan sebuah perkataan yang akhirnya membuat kota Jakarta di kepung aksi demonstrasi.
Nur Rahayu dalam penjelasannya pada media ini, Ok…Ini memang sebuah Negara demokrasi…Namun apakah harus seperti ini sebuah Negara beragama, Negara yang dulu dipuja-puja..Dan begitu berwibawa di mata dunia…
Saya begitu miris melihat Negara ini, Negara mayoritas, Negara yang mengaku punya junjungan Nabi Muhammad…Yang berhati mulia, selalu memaafkan siapapun yang meludahi , menistakannya…Dengan segala kerendahan hati tetap memaafkan…
“ Allah pun membuka pintu maaf bagi siapa saja yang bersalah…Saya menangis melihat bangsa ini…Hari ini seolah Indonesia dibuat dengan rasa kuatir yang tinggi…Agama yang dipolitisir…” jelasnya.
Berita demo besar atas tuduhan pelecehan ini kalau dibaca di negara maju malah bikin orang mengiyakan.
Padahal walikota Rotterdam Abu Thalib yang dan walikota London Sadiq Khan yang muslim tidak pernah didemo karena alasan agama, termasuk disaat Abu Thalib mengkritik Kristen fundamentalis dan para rasis di kotanya.
Sebelumnya…Untuk Ahok…Dalam pidato apapun juga tetap berhati-hati ., bicara tentang agama…Sebab agama soal yang sensitif dan sangat situasional…
Semua tidak akan mengira kan akan seperti ini…? Mungkin Pak Ahok juga perlu berhati-hati…Orang pandai belum tentu selalu bijaksana, tapi orang bijaksana pasti pandai…
Harapan saya untuk Indonesia, mari jaga persatuan n kesatuan Bangsa…!! Utuh dalam NKRI…Kita sadari bahwa kita terlahir di Indonesia, tanah yang kita pijak diijinkan untuk dipijak dalam perbedaan…Mayoritas dan minoritas bersatu dalam SOLIDARITAS…Perjalanan Bangsa ini masih panjang…Anak Bangsa ini rindu tontonan yang menyejukan…
Indonesia berangkat dari Nenek moyang yang sudah berbeda-beda…Penuh keberagaman, namun indah ketika kita bisa menyikapi perbedaan…Religius itu di dalam dada, didalam jiwa ini…Mari kita kembali kepada fitrah manusia yang hanya menjalankan ketetapan-Nya…
Saya berharap…Burung Garuda tetap gagah mencengkeram dalam Bhinneka Tunggal Ika…Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh…Indonesia…Pelangi akan hadir setelah hujan deras…Ibu Pertiwi akan kembali tersenyum, seperti mawar merekah…Jayalah Negeriku…Damailah Bangsaku…(nur rahayu).