BI : Belum Bersedia Beberkan Anggaran Sosialisasi Penerbitan atau Pencetakan Uang baru

178

BATAM, DETIK GLOBAL NEWS.com – Rabu, 28 Desember 2016. Kepala Perwakilan Bank Indonesia ( BI ) Provinsi Kepulauan Riau ; GUSTI RAIZAL EKA PUTRA, saat wawancara khusus bersama awak media ini mengatakan, BI bisa Kapan saja Mencetak atau Mengeluarkan Uang baru Tahun Emisi 2016, yang di Launching/Peluncurannya, Pada hari : Senin, tanggal : 19 Desember 2016 yang lalu.

Tanpa intervensi pihak Pemerintah Republik Indonesia, atau pihak manapun dikarenakan menurutnya saat ini BI punya kewenangan khusus, Mutlak (absolute) dan Indefendent, serta Siapapun tidak dapat mencampurinya.

“Kapan saja pihak BI bisa mencetak Uang, sesuai dengan kebutuhan BI bukan di bawah naungan atau Pengawasan Pemerintah / Presiden RI, Pihak BI hanya bertanggung jawab ke Parlemen (Legislatif) saja. “

Pak Gusti juga mengatakan tidak ada ketentuan BAKU tentang Berapa tahun sekali mereka (BI) mencetak uang, ” Berdasarkan AMANAT UU No.7 tahun 2011 tentang Pencetakan Uang baru, ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus pecahan mata uang rupiah “. Lebih lanjut dia juga mengatakan, ” Yang hanya berhak menanda tangani pecahan mata uang rupiah terdiri dari :
1. Deputi BI

2. Gubernur BI dan

3. Menteri keuangan Republik Indonesia ( Menkeu ),

tetapi BI bukan dibawah naungan Menkeu RI sekarang ini, Gubernur BI Setingkat Menkeu, Gubernur BI bukan di bawah Menkeu melainkan hanya Berkoordinasi saja.Gubernur Bank Indonesia ( BI ) hanya tunduk kepada Parlemen/Legislatif atau di bawah Naungan Parlemen/Legislatif.

Selanjutnya Pak Gus mengatakan, “Hanya Badan Pemeriksa Keungan (BPK) yang dapat mengawasi dan memeriksa kinerja Bank Indonesia ( BI ). Hanya Pihak BI saja Yang dapat menentukan Satuan/Pecahan Mata Uang Rupiah itu dinyatakan Palsu, Sah atau Tidaknya.”

Pak Gus juga mengatakan, ” Saat ini Pihak BI mencetak 11 Pecahan Mata Uang Rupiah sudah termasuk Pecahan Uang Rupiah Logam terdiri dari : Uang Logam 100 rupiah, 200 rupiah, 500 rupiah, dan 1000 rupiah logam. “

BI juga Mencetak Uang Kertas Rupiah Baru yang terdiri dari ; Pecahan Uang Rupiah Kertas 1000 rupiah, 2000 rupiah, 5000 rupiah,10000 rupiah, 20000 rupiah, 50000 rupiah, dan 100000 rupiah kertas.

Lebih lanjut Pak Gus mengatakan, “Gambar yang terdapat di setiap Pecahan mata uang rupiah adalah Pahlawan Nasional yang sudah meninggal dunia, ”

Kelebihan uang baru tahun emisi 2016 yang sekarang, “Selain susah untuk dipalsukan dikarenakan memiliki keamanan yang ketat dan sangat baik mutunya, terbukti dari ; Ada benang pengaman, microtech, tanda air dan tinta yang dapat berubah warna, ” Juga memiliki tulisan simbol kedaulatan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Awak media ini juga bertanya mengapa BI menerbitkan atau mencetak Uang baru ..?, ditengah resesi global saat ini sementara yang dibutuhkan masyarakat bukan Uang baru melainkan Pekerjaan yang baru dan Kehidupan yang baru, Sementara Uang lama masih bagus kualitasnya.

Pak Gusti menjawab, Masalah itu tugas Pemerintah bukan Tugas kami BI, yang mau saya jawab adalah Mengapa BI mengeluarkan/mencetak Uang Baru..? Jawabnya,

Pertama Disebabkan oleh Banyaknya ditemukan uang lusuh, atau uang buruk bahkan uang tempel atau uang koyak yang beredar di tengah-tengah masyarakat,

Kedua Tanda Pengaman sudah tidak Update lagi atau dengan kata lain gampang untuk di palsukan.

Awak media ini kembali bertanya, Berapa kira-kira anggaran yang di keluarkan oleh pihak BI untuk menerbitkan atau mencetak Pecahan Mata Uang Rupiah yang baru ini..?

” BI tidak mengeluarkan dana sepeserpun untuk Pembuatan uang baru tersebut, kalaupun ada bukan diambil dari dana APBN tetapi dari Pendapatan Devisa negara ” ucap pak Gusti.

Kembali Awak media ini bertanya, ” Berapa besar anggaran yang dikeluarkan BI untuk Sosialisasi Penerbitan atau Pencetakan Uang baru tersebut dan siapa- saja yang di undang untuk Sosialisasi tersebut..?

Pak Gus, mengatakan biaya yang dibutuhkan sangat besar namun beliau tidak bersedia memberikan angka pasti biaya anggarannya kepada awak media ini.

Lalu siapa-siapa saja yang diundang pada saat sosialisasi Penerbitan Pecahan Mata Uang Rupiah yang baru tahun emisi 2016 ini

Pak Gusti menjawab : adalah Seluruh Stakeholder di Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI), baik dari Parlemen/Legislatif, Muspida Tingkat I Provinsi Kepulauan Kepri, Kapolda Kepri, Danrem Kepri, Danlanal Kepri, Tokoh Pemuda, Masyarakat, Pemuka Agama, Para Awak Media, dan lain-lain.

Kembali awak media ini bertanya Kenapa Media kita tidak di Undang, Pak Gus menjawab informasi bahwasanya di seluruh Indonesia tahu melalui media televisi Pertanggal 19 Desember 2016 yang lalu Pihak BI membuat Pengumuman Launching/Peluncuran Pengeluaran Uang Rupiah Kertas dan Logam Tahun Emisi 2016.

Lebih lanjut Pak Gus mengatakan kami hanya mengundang Pihak Media yang hanya ikut serta dengan Grup BI Kepri saja, ” soalnya kami kira seluruh awak media di Kepri sudah pada tahu semua.

Jadi kami tak mau ambil pusing soal itu, yang terpenting seluruh masyarakat Batam maupun Kepri sudah kami sosialisasikan. Baik dari golongan masyarakat bawah, menengah dan atas, ” Dimulai dari setiap pasar yang ada di Batam dan pulau-pulau terpencil di Kepri, terangnya ( fis )

Penulis : Fery iood Siregar SE.